Akhir pekan kemarin. Setelah selesai
main dengan teman saya. Kami lapar dan mengunjungi kedai mie Aceh langganan
Kami.Ahh Saat menulis blog ini Saya
membayangkan nya saja jadi laparrr. Waktu kami kesana suasana kedai tersebut
sangat ramai .Seperti biasanya kami harus menunggu lama dan ditengah bosan
menunggu. Kami mewawancarai Sayid,salah satu pembeli Mie Aceh Bang Wali. “
Waktu Pertama kali mencicipi nya langsung terkesan cita rasa yang berbeda dari
makanan kekinian yang lain, terutama dari segi porsi yang relatif banyak yang
membuat mahasiswa seperti saya puas dengan pelayanan nya” kata pelanggan yang mengaku sangat suka kuliner khas Tanah
Gayo ini. Rempah – rempah yang jumlahnya variatif dengan komposisi yang seimbang dan pas
sengaja disajikan oleh pemilik warung Mie Aceh dengan maksud menyihir indra
perasa dari si empunya. Bahkan tak jarang ketika pertama kali mencoba Mie Aceh,
pelanggan akan langsung kembali untuk membeli keesokan hari, seakan akan Mie
Aceh mempunyai daya magis tersendiri untuk pelanggannya. Intensitas Pelanggan Mie Aceh yang
datang pun terbilang relatif
banyak, mayoritas minimal 4 kali dalam satu bulan pelanggan menyempatkan diri untuk menyambangi
kedai Mie Aceh ini , bahkan ada beberapa keluarga yang menjadikan jadwal makan
ke Mie Aceh bang Wali ini sebagai agenda rutin setiap malam hehehe, karena
memang sudah direncanakan untuk tidak masak dan diganti dengan makan ke Mie
Aceh bersama – sama satu keluarga.
Keramaian pelanggan Mie Aceh Bang
Wali Semarang
Hal seperti inilah yang patut diikuti oleh keluarga di
Indonesia, pastinya kehangatan dan harmonisasi keluarga akan lebih terasa.
Dilain sisi, cita rasa kaya yang dihadirkan oleh Mie Aceh ini menjadi alasan
tersendiri bagi anggota keluarga untuk mencicipinya bersama sama dan saling bertukar pendapat
maupun saling icip – menyicip. Sebut saja variasi Mie Aceh yang banyak membuat pera pelanggan menjadi
sangat dimanjakan dalam menentukan pilihan sesuai selera rasa nya. Mie Aceh
bisa dibuat goreng, tumis maupun kuah dan toppingnya bisa ditambahkan ayam,
daging sapi, seafood seperti cumi dan udang, telur yang dibuat mata sepi (ceplok ) atau dadar,
juga ada kepiting dan sebagainya. Bisa dibayangkan betapa pilihan rasa yang
disediakan oleh penjual sangat memanjakan penikmat kuliner Mie Aceh ini. Yang
sangat mengherankan dan cukup membuat terhenyak adalah harganya yang dipatok
murah oleh si Penjual, sangat murah malahan anggapan oleh beberapa orang
sehingga lebih sering para pelanggan membelinya langsung daripada mencoba untuk
membuatnya sendiri.
Mie Aceh Topping Udang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar